PERAWATAN MESIN MOBIL

Hanya Mazda yang sampai sekarang masih terus mengembangkan dan mengandalkan mesin rotari. Itupun sebatas buat sedan-sedan sport.
Sekarang mari kita bahas sedikit tentang cara kerja mesin piston berbahan bakar bensin. Sebetulnya jenis mesin ini masih dibagi lagi menjadi dua tipe; 4 langkah (four strokes engine) dan 2 langkah (two strokes engine). Tapi mesin 2 langkah sekarang hampir tidak pernah dipakai di kendaraan roda empat. Jadi kita abaikan dulu.
Seperti sudah pernah diulas, proses kerja mesin 4 langkah memang dibagi dalam 4 tahapan; langkah mengisap (intake stroke); langkah kompresi (compression stroke); langkah menghasilkan tenaga (power stroke); dan langkah pembuangan (exhaust stroke). Empat tahapan itu berlangsung secara cepat dan terus menerus, sehingga menghasilkan siklus kerja mesin.
Nah, ada banyak komponen di dalam mesin yang mendukung proses tersebut. Crankshaft (kruk-as), camshaft, piston dam ring piston, connecting rod alias con-rod (setang piston), valves (katup, masuk-buang), cylinder head (kepala silinder), timing belt atau timing chain. Semua komponen itu mesti bekerja dengan baik, dalam waktu yang tepat. Bila ada yang kerjanya tidak sempurna, mesin bisa rusak.
Nah, ada banyak komponen di dalam mesin yang mendukung proses tersebut. Crankshaft (kruk-as), camshaft, piston dam ring piston, connecting rod alias con-rod (setang piston), valves (katup, masuk-buang), cylinder head (kepala silinder), timing belt atau timing chain. Semua komponen itu mesti bekerja dengan baik, dalam waktu yang tepat. Bila ada yang kerjanya tidak sempurna, mesin bisa rusak.
Piston bergerak naik-turun di ruang bakar dalam silinder pada blok mesin. Sekeliling piston dipasang ring piston, untuk menutup rapat-rapat ruang bakar dan memperlancar gerakan piston. Lewat setang piston, piston dihubungkan ke
crankshaft untuk mengubah gerakan piston (naik-turun) menjadi gerakan memutar, yang disalurkan ke transmisi lain ke roda penggerak. Crankshaft juga dihubungkan ke camshaft oleh timing belt atau timing chain.

Crankshaft dan camshaft gear selalu berputar dua kali, dalam satu kali putaran camshaft. Camshaft memiliki tonjolan (lobe) yang bersentuhan dengan rocker arm dan pegas katup, untuk mengatur posisi buka-tutup katup (masuk-buang). Jumlah tonjolan camshaft sama dengan jumlah katup dalam mesin.
Sama seperti tubuh manusia yang butuh makanan sehat dan cukup, supaya bisa diolah (‘dibakar’ dalam lambung) untuk menghasilkan tenaga. Mesin juga perlu proses pembakaran buat menghasilkan daya dorong atau tenaga. Tapi, tentu saja tidak bisa hanya mengandalkan semua komponen tadi. Manusia pun tidak bisa hanya
mengandalkan ‘komponen’ tubuhnya supaya bisa bekerja sekuat tenaga.

Proses pembakaran yang menghasilkan ledakan dan tenaga mesin, terjadi pada langkah menghasilkan tenaga (power stroke). Nah di sinilah mesin amat membutuhkan makanan sehat yang disuplai dari luar. Bahan bakar, bensin.
Campuran udara dan bensin dari sistem injeksi atau karburator akan diisap oleh gerakan piston ke bawah, pada langkah mengisap (intake stroke), melalui katup masuk yang terbuka. Udara dan bensin tadi akan dipadatkan pada saat piston bergerak ke atas, bersamaan dengan tertutupnya katup masuk (langkah kompresi atau compression stroke). Busi akan mernercikkan api untuk membakar campuran udara dan bensin tadi sehingga terjadi ledakan hebat yang menghasilkan tenaga.
Supaya proses pembakaran berlangsung sempurna, tentu semua komponen mesin mesti bekerja dengan maksimal. Begitu pula makanan buat mesin (bensin) yang disuplai dari luar, mesti sehat dan bergizi. Sebuah mesin tak mungkin bekerja maksimal kalau salah satu dari komponennya kurang bagus atau malah rusak.
Tapi sebaliknya kalau semua komponennya bagus, kondisinya sempurna dan bisa melakukan 4 langkah atau 4 tahapan diatas tadi dengan sehat. Tak mungkin bisa menjadi 4 sehat 5 sempurna, kalau kualitas bensinnya jelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar